Pengalaman Membuat Passport 24 Halaman, Dan Ternyata Benar Yang Mereka Katakan,,,

Berhubung ada keperluan cukup mendesak untuk berkunjung ke negeri tetangga, akhirnya saya beranikan diri untuk membuat paspor. Seminggu sebelumnya tentu browsing sana sini dan sempat tanya-tanya juga di forum kaskus. Khusus bagi yang belum tahu, sebagai pelengkap, saya jabarkan juga tata cara dan tips nya.


1.   Membuat Passport 24 hal, Tidak Bisa via Online, Langsung Saja Datang ke Kanim Terdekat

Langsung ke Kanim, ketemu orang2 yg kayanya para pahlawan devisa

Berbeda dengan paspor 48 atau e-paspor, yang bisa mengisi form via online, proses apply paspor 24 hal harus datang langsung ke Kanim, tapi tenang saja, kalau tidak ada mesalah, membuat paspor cukup 2 kali datang ke Kanim. Hari pertama isi form, menyerahkan dokumen, wawancara dan ambil foto, hari ke dua ambil paspor.

2.   Jangan Dulu Memfotokopi Dokumen Kamu Seperti KTP, Akta Kelahrian, KK dan Ijazah di Sembarang Tempat. Sebaiknya Lakukan Itu di Koperasi Kanim
Ketika pertama kali datang ke kanim, hal pertama yg harus kamu lakukan adalah pergi ke koperasi Kanim. Percaya deh petugasnya sudah ahli dan hafal betul apa yang harus dilakukan, seperti berapa kali dokumen harus dicopy, dan hasil copy KTP tidak boleh dipotong, yap mereka sudah hafal betul. Disini juga kamu bisa membeli form pengisian pasport yang sudah ditempel materai, lumayan praktis banget kan.

3.   Ada Form Pengisian Izin Orang Tua yang Harus Diisi dan Ditandatangani

Ada panduan pengisian form, jadi pasti mudah

Umur saya 20 tahun, sudah punya KTP, waktu itu saya datang sendirian ke Kanim dan saya di beri form pengisian izin orang tua, agak heran juga, ada yang bisa jelasin ? Sudah tanya petugas tapi ternyanya memang harus ada izin orang tua. Alhasil harus pulang dulu minta tanda tangan dan KTP orang tua. Jadi sebaiknya datang dengan orang tua, kalau datang dengan orang tua kan jadi praktis dan gak perlu bolak-balik, dan KTP orang tua pasti siap sedia hehehe.

4.   Maju Tak Gentar Saat Sesi Wawancara

Ada yang lagi cap jari, sesudah di foto

Inilah inti dari artikel ini. Entah karena informasi pasport 24hal kurang tersosialisasi atau apa ? petugas wawancara agak mempermasalahkan pilihan saya membuat paspor 24 hal, meskipun tidak se-ekstrim yang saya bayangkan, ini percakapan yang saya ingat.
P = Petugas
S = Saya

*Sebelumnya sesi wawancara lancar saja sampai si petugas melihat kolom pilihan jenis passport
P : "Kamu pilih passport 24 ?"
S : "Iya"
P : "Yakin nih ?"
S : " Iya Yakin"
P : "Jadi gini loh, memang benar paspor 24 itu dulu khusus buat TKI dan sekarang bisa buat umum, tapi saran saya pilih yang 48 aja"
S : "Oh gitu, emangnya ada apa sama paspor 24 ?"
P : "Jadi gini, kalau kamu, misal ada rezeki dan pergi umroh, pasport 24 hal ini gak bisa dipake buat umroh, gak bisa masuk Eropa dan Amerika" (padahal sehari sebelumnya, saya baca di artikel orang yang pakai pasport 24 buat umroh dan lancar2 aja)
S : "Gak bisa masuk Eropa ?"
*si petugasnya diem aja
P : "Lagian pasport 24 hal ini juga gak lama lagi bakal di stop sama pemerintah, gak bakal ada lagi"
*Jujur aja, kata-kata "Ya udah, ganti ke paspor 48 aja" sudah tinggal di ujung lidah dan hampir terucap hehehe, tapi saya coba tanya-tanya lagi
S : "Kalo di tengah-tengah nanti, bisa ganti gak ke paspor48 ?"
P : "Gak bisa, harus tunggu masa berlaku  habis" 
S : "Jadi harus nunggu 5 tahun ? "
P : "3 tahun, kalo paspor 24 cuma berlaku 3 tahun, passport 48 yang 5 tahun" (padahal saya baca di website resmi Imigrasi Indonesia, ke 2 jenis pasport itu masa berlakunya sama, 5 tahun)
P : "Jadi gimana, mau yang 24 atau 48 ?"
P : "Apa jawabanmu !!?" 
S : "Pasport 24 halaman itu jawabanku !!"
P : "Kenapa kau begitu bersikeras, apa yang membuatmu begitu yakin, kau tidak akan pernah berubah pendirian. Tidak ada yang namanya keadlian sejati, selama paspor 24 hal ada di dunia shinobi terkutuk ini, kenapa kau begitu yakin, jawab pertaaanku !!!"
S : "Aku..... tidak akan pernah menarik kata-kataku kembali. Karena itulah... Jalan Ninjaku!!!"
P : "Kau.....kau mengingatkanku pada diriku yang dulu... aku percaya kepadamu...
      RinneTensei Passport No Jutsu !!!!!!!" 

5.   Tahap Terakhir, Tinggal Bayar di Bank BNI
Setelah pembicaraan panjang antara saya dan Pein Nagato , maksudnya petugas,,, akhirnya saya tetap pilih paspor 24 dan langsung pergi ke Bank, satu lagi yang cukup menarik terjadi saat di Bank.
Tanpa perlu menunjukan selembaran dari petugas Kanim, satpam Bank sudah tau kita mau bayar pembuatan paspor, begitu juga Teller Bank, Nah ini yang lucu, tanpa dilihat dulu selembaranya , Teller langsung menyebut sejumlah angka..."350.000 tambah biaya Amininstrasi 5000". Jujur aja saya kaget, itu kan biaya paspor 48, "Bukannya 155.000 ?" saya tanya, Teller langsung lihat selembaran tadi, dan bilang "oh iya maaf".. hehe gak apa-apa lah, pemilik paspor 24 hal memang "Istimewa".
Kalo ada salah-salah silahkan dikoreksi .

Update :
Sudah di coba di Imigrasi Bandara Soekarno Hatta dan di KLIA, Alhamdulillah lancar tanpa ada masalah sama sekali.

Koleksi cap ahh,,,